Jelang Ramadhan, Mari Kembali Ke Wisata Religi

Jelang bulan Ramadhan bagi sebagian orang akan disambut dengan budaya berwisata alam, kebiasaan yang baru muncul beberapa tahun terakhir. Entah mengapa kebiasaaan ini bisa terbentuk, biasanya sebelum masuknya bulan puasa maka masyarakat menyempatkan untuk mengunjungi objek wisata. Sementara anjuran dalam agama Islam tidak mengenal kebiasaan tersebut. 

Kebiasaan berwisata sebaiknya diputar dan diarahkan ke kegiatan yang lebih positif dari tinjauan sisi agama, anjuran untuk mengunjungi tempat-tempat yang berbau agama sebaiknya dilakukan dalam balutan wisata. Mengunjungi pondok pesantren, belajar sejarah Islam, mengunjungi makam para penyebar Islam, atau melakukan tour di masjid dan bergabung dalam beberapa kegiatan di masjid dapat mengisi waktu saat dalam bulan Ramadhan. 

Hal yang mungkin menarik misalnya adalah mengunjungi masjid-masjid tempat ibadah, seperti yang dilakukan oleh Askar Al Qadri, anggota KDM saat mengunjungi masjid Lapeo di Campalagian , hal ini dapat mendekatkan diri dan meningkatkan keimanan. 

Masjid Nuruttaubah Lapeo, Campalagian dari atas lantai 4. Dari atas sana, kita sudah jelas dapat melihat setiap bagian dan sudut-sudut di Kec. Campalagian dalam versi mini, seperti yang terlihat pada rumah-rumah warga, mobil, dan motor di sepanjang jalur utama trans Sulawesi Barat. 

masjid lapeo wisata religi
View lantai 4 Masjid Nuruttaubah Lapeo, kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar (Foto : Askar Al Qadri)
Selain masjid Lapeo, masih ada banyak tempat-tempat berpotensi wisata religi yang dapat dikunjungi menjelang, dan selama bulan Ramadhan. 

Bahwa agama Islam masuk ke wilayah Mandar, Sulawesi Barat dibawa oleh orang-orang dari luar saat para raja non Islam memerintah, Islam kemudian diterima dengan baik oleh raja-raja dan mereka memeluk agama Islam, hingga kemudian masyarakatnya mengikut agama yang dianut oleh raja. Ini dapat menambah pengetahuan soal sejarah Islam. 

Bukti bahwa para penganjur Islam ini pernah membawa Islam ke Mandar adalah banyaknya jejak makam para penganjur Islam yang tersebar di kabupaten Polewali Mandar dan Majene, dari Syekh Abd Rahim Kamaluddin yang menyebar Islam di kerajaan Balanipa, Syekh Abd. Mannan yang menyebar Islam di kerajaan Banggae, Suryodilogo yang menyebar Islam di kerajaan Pamboang. 

Selain makam-makam penyebar Islam, makam-makam ulama populer terkenal juga dapat menjadi tujuan wisata diantaranya makam  KH Muhammad Tahir (Imam Lapeo), makam KH. Muhammad Saleh (Annangguru Saleh) serta beberrapa makam ulama lainnya. 

Kontributor :
Teks : Muhammad Tom Andari, Askar Al Qadri
Foto : Askar Al Qadri


No comments:

Write a Comment


Top