Komunitas Penggiat Budaya Dan Wisata Mandar - Promosi Budaya, Sejarah, dan Wisata Mandar, Sulawesi Barat
CB Magazine »
Opini
»
Jelang Ramadhan, Mari Kembali Ke Wisata Religi
Jelang Ramadhan, Mari Kembali Ke Wisata Religi
Posted by Kompa Dansa Mandar on Wednesday 24 May 2017 |
Opini
Jelang bulan Ramadhan bagi sebagian orang akan disambut dengan budaya berwisata alam, kebiasaan yang baru muncul beberapa tahun terakhir. Entah mengapa kebiasaaan ini bisa terbentuk, biasanya sebelum masuknya bulan puasa maka masyarakat menyempatkan untuk mengunjungi objek wisata. Sementara anjuran dalam agama Islam tidak mengenal kebiasaan tersebut.
Kebiasaan berwisata sebaiknya diputar dan diarahkan ke kegiatan yang lebih positif dari tinjauan sisi agama, anjuran untuk mengunjungi tempat-tempat yang berbau agama sebaiknya dilakukan dalam balutan wisata. Mengunjungi pondok pesantren, belajar sejarah Islam, mengunjungi makam para penyebar Islam, atau melakukan tour di masjid dan bergabung dalam beberapa kegiatan di masjid dapat mengisi waktu saat dalam bulan Ramadhan.
Hal yang mungkin menarik misalnya adalah mengunjungi masjid-masjid tempat ibadah, seperti yang dilakukan oleh Askar Al Qadri, anggota KDM saat mengunjungi masjid Lapeo di Campalagian , hal ini dapat mendekatkan diri dan meningkatkan keimanan.
Masjid Nuruttaubah Lapeo, Campalagian dari atas lantai 4. Dari atas
sana, kita sudah jelas dapat melihat setiap bagian dan sudut-sudut di
Kec. Campalagian dalam versi mini, seperti yang terlihat pada rumah-rumah warga, mobil, dan motor di sepanjang jalur utama trans Sulawesi Barat.
View lantai 4 Masjid Nuruttaubah Lapeo, kec. Campalagian, kab. Polewali Mandar (Foto : Askar Al Qadri) |
Selain masjid Lapeo, masih ada banyak tempat-tempat berpotensi wisata religi yang dapat dikunjungi menjelang, dan selama bulan Ramadhan.
Bahwa agama Islam masuk ke wilayah Mandar, Sulawesi Barat dibawa oleh orang-orang dari luar saat para raja non Islam memerintah, Islam kemudian diterima dengan baik oleh raja-raja dan mereka memeluk agama Islam, hingga kemudian masyarakatnya mengikut agama yang dianut oleh raja. Ini dapat menambah pengetahuan soal sejarah Islam.
Bukti bahwa para penganjur Islam ini pernah membawa Islam ke Mandar adalah banyaknya jejak makam para penganjur Islam yang tersebar di kabupaten Polewali Mandar dan Majene, dari Syekh Abd Rahim Kamaluddin yang menyebar Islam di kerajaan Balanipa, Syekh Abd. Mannan yang menyebar Islam di kerajaan Banggae, Suryodilogo yang menyebar Islam di kerajaan Pamboang.
Selain makam-makam penyebar Islam, makam-makam ulama populer terkenal juga dapat menjadi tujuan wisata diantaranya makam KH Muhammad Tahir (Imam Lapeo), makam KH. Muhammad Saleh (Annangguru Saleh) serta beberrapa makam ulama lainnya.
Kontributor :
Teks : Muhammad Tom Andari, Askar Al Qadri
Foto : Askar Al Qadri
Trip KDM Wil. Majene
Tulisan Paling Banyak Dibaca
-
Pantai Lapeo, kec. Campalagian kab. Polewali Mandar pilihan lain daerah tujuan wisata saat berkunjung ke kec. Campalagian, lokasinya tak ...
-
Ditengah gencarnya produk lem modern. Masyarakat suku Mandar memiliki lem yang bersumber dari alam yakni lem yang muncul dari getah pohon...
-
Ritus siklus kehidupan manusia adalah hal yang menarik untuk disaksikan di suku Mandar, Sulawesi Barat, ada banyak ritual yang harus dilewa...
-
Bulo, adalah salah satu daerah yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, merupakan kecamatan termuda yang dimiliki oleh kabupaten yang dulu be...
-
Sebut saja ini zi arah tradisi maritim (urgensi museum), yang saya lakukan ke kediaman sang legenda, Kapten Pahlawan Laut di Museum TNI A...
-
Berbagi cerita beberapa hari yang lalu saya mengikuti kegiatan membantu tetangga "Mallele boyang" (mengangkat dan memindahkan r...
-
Salah satu teknik olahan kuliner yang memegang prinsip "dibuang sayang" adalah dengan melakukan rekondisi pada sisa makanan, deka...
-
Buku Puang dan Daeng, Sistem Nilai Budaya Orang Balanipa Mandar, buku budaya yang merekam dengan baik nilai-nilai dan status sosi...
-
Pengembangan wisata adalah mutlak membutuhkan fasilitas akomodasi, jika anda berada di kab. Majene provinsi Sulawesi Barat, dan ingin meman...
-
Mattula Bala (Tolak bala) adalah tradisi yang dilakukan saat kampung sering dilanda musibah (makarra boi lino) . Kegiatan tradisi yang dida...
Labels
Air Terjun
Akomodasi
Alu
Anreapi
Aralle
Arsitektur
Artikel
Banggae
Banggae Timur
Batetangnga
Berita
Binuang
Budaya
Budaya Mandar
Budong-Budong
Bukit
Buku
Bulo
Campalagian
Caving
Figur
Foto
Foto Budaya
Foto Sejarah
Foto Wisata
Gasing
Goa
Gua
Hotel
Kalukku
Kalumpang
Kanang
Karya
Kecantikan
Kegiatan
Kerajaan Binuang
Komunitas
Kuliner
Limboro
Lingkungan
Literasi
Lomba
Luyo
Majene
Makam
Makassar
Malunda
Mamasa
Mambi
Mampie
Mamuju
Mamuju Tengah
Mamuju Utara
Mandar
Obje
Objek Wisata
Opini
Pamboang
Pantai
Pantai Sulbar
Pattae
Penja
Permainan Tradisional
Polewali Mandar
Rebana Mandar
Refleksi
Sandeq
Sandeq Race
Sejarah
Sendana
Seni
Senja
Situs Sejarah
Sulawesi Barat
Sungai
Sungai Mandar
Sutera Mandar
Tapalang
Tapango
Tappalang Barat
Tarian Mandar
Teater
Teluk Mandar
Tinambung
Tokoh
Trip
Tubo Sendana
Ulumanda
Video
Wisata
Wisata Majene
Wisata Mamasa
Wisata Mamuju
Wisata Mamuju Tengah
Wisata Mamuju Utara
Wisata Polewali Mandar
Wisata Polman
Wisma Penginapan
Wonomulyo
No comments: