Komunitas Penggiat Budaya Dan Wisata Mandar - Promosi Budaya, Sejarah, dan Wisata Mandar, Sulawesi Barat
CB Magazine »
Budaya
»
Kawaoq, Hantu Laut Serupa Kraken Dalam Mitologi Orang Mandar
Kawaoq, Hantu Laut Serupa Kraken Dalam Mitologi Orang Mandar
Posted by Kompa Dansa Mandar on Monday, 27 February 2017 |
Budaya
Kawao, belakangan ini pengguna facebook di Sulbar suka
menuliskan kata itu, kata yang seharusnya ditulis kawao' atau kawaoq.
Apakah semua orang (itu) paham dengan kawao'?
Kawao' dalam
mitologi orang Mandar, setidaknya di pesisir, adalah sosok hantu laut
yang menjelma sebagai seekor gurita raksasa bertentakel tiga. Makanya
sering disebut "burita kawao'" atau gurita hantu (kira-kira begitu frase
padanannya dalam bahasa Indonesia).
Kawao' atau gurita kawao' adalah teror menakutkan bagi pelaut di
Mandar, jelmaan mahluk setengah gaib dan suka muncul pada saat hujan
gerimis. Ada spot-spot tertentu di mana mahluk sialan nan menakutkan ini
sering muncul, terutama di jalur laut tradisional perairan perbatasan
Polman - Majene ke arah Balikpapan. Di sepanjang rute tersebut kawao' sering muncul.
Kemunculannya ditandai dengan laut yang terasa kental (perahu terasa
sulit melaju?), dan tiang layar dipenuhi "gattung lau'." Dijelaskan oleh
para pelaut bahwa gattung lau' adalah semacam lendir yang mengeluarkan
cahaya (plankton?) yang sering juga diistilahkan (sekali lagi
diistilahkan) sebagai "ana' tanjarinna bayo" secara harafiah berarti
"anak tidak jadinya Bajau" atau spermanya suku Bajau.
Jika gantung laut sudah menempel di perahu, waspadalah, kawao' sebentar lagi akan muncul. Bahkan secara teknis mereka, para pelaut di Mandar menjelaskan bahwa cara kerja burita kawao': dua tentakelnya melilit di karang dasar laut dan satu tentakelnya yang lain akan mencengkram perahu, dan menenggelamkannya tanpa ampun. Warnanya hitam dan matanya menyala terang sekali.
Kontributor :
Teks : Dahri Dahlan
Jika gantung laut sudah menempel di perahu, waspadalah, kawao' sebentar lagi akan muncul. Bahkan secara teknis mereka, para pelaut di Mandar menjelaskan bahwa cara kerja burita kawao': dua tentakelnya melilit di karang dasar laut dan satu tentakelnya yang lain akan mencengkram perahu, dan menenggelamkannya tanpa ampun. Warnanya hitam dan matanya menyala terang sekali.
Kontributor :
Teks : Dahri Dahlan
Trip KDM Wil. Majene
Tulisan Paling Banyak Dibaca
-
Sulawesi Barat sebagai provinsi yang terbentuk pada tahun 2004, banyak menyimpan potensi wisata yang belum dimaksimalkan dengan baik. Objek...
-
Pantai Lapeo, kec. Campalagian kab. Polewali Mandar pilihan lain daerah tujuan wisata saat berkunjung ke kec. Campalagian, lokasinya tak ...
-
Tanjung Selor, wilayah Bulungan, merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Utara, sebelumnya daerah ini merupakan wilayah Kalimantan Timur yang...
-
Pengembangan wisata adalah mutlak membutuhkan fasilitas akomodasi, jika anda berada di kab. Majene provinsi Sulawesi Barat, dan ingin meman...
-
Sebut saja ini zi arah tradisi maritim (urgensi museum), yang saya lakukan ke kediaman sang legenda, Kapten Pahlawan Laut di Museum TNI A...
-
Panorama pantai yang hening menggoda, berlatar belakang perbukitan yang menjulang anggun, seolah menghadirkan kesan yang teduh. Tempat yan...
-
Di jajaran kuliner Mandar bau peapi sudah lama terkenal di posisi pertama, hampir setara dengan jepa sebagai teman bersanding untuk menik...
-
Berbagi cerita beberapa hari yang lalu saya mengikuti kegiatan membantu tetangga "Mallele boyang" (mengangkat dan memindahkan r...
-
Kawao, belakangan ini pengguna facebook di Sulbar suka menuliskan kata itu, kata yang seharusnya ditulis kawao' atau kawaoq. Apakah s...
-
Mosso, adalah desa yang letaknya di dataran tinggi kec. Balanipa, berjarak sekitar 6-7 km dari jalan poros Majene-Polewali, dapat diakses d...
Labels
Air Terjun
Akomodasi
Alu
Anreapi
Aralle
Arsitektur
Artikel
Banggae
Banggae Timur
Batetangnga
Berita
Binuang
Budaya
Budaya Mandar
Budong-Budong
Bukit
Buku
Bulo
Campalagian
Caving
Figur
Foto
Foto Budaya
Foto Sejarah
Foto Wisata
Gasing
Goa
Gua
Hotel
Kalukku
Kalumpang
Kanang
Karya
Kecantikan
Kegiatan
Kerajaan Binuang
Komunitas
Kuliner
Limboro
Lingkungan
Literasi
Lomba
Luyo
Majene
Makam
Makassar
Malunda
Mamasa
Mambi
Mampie
Mamuju
Mamuju Tengah
Mamuju Utara
Mandar
Obje
Objek Wisata
Opini
Pamboang
Pantai
Pantai Sulbar
Pattae
Penja
Permainan Tradisional
Polewali Mandar
Rebana Mandar
Refleksi
Sandeq
Sandeq Race
Sejarah
Sendana
Seni
Senja
Situs Sejarah
Sulawesi Barat
Sungai
Sungai Mandar
Sutera Mandar
Tapalang
Tapango
Tappalang Barat
Tarian Mandar
Teater
Teluk Mandar
Tinambung
Tokoh
Trip
Tubo Sendana
Ulumanda
Video
Wisata
Wisata Majene
Wisata Mamasa
Wisata Mamuju
Wisata Mamuju Tengah
Wisata Mamuju Utara
Wisata Polewali Mandar
Wisata Polman
Wisma Penginapan
Wonomulyo
No comments: