Menelusuri Sejarah Anreapi

Ini kunjungan saya menemui Bapak Ir. Muh. Ilyas Andi Palontjongi. Beliau menuturkan mengenai Sejarah tentang ANREAPI, saat ini dikenal dengan wilayah dalam kec. Anreapi, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat dimana Anreapi berarti (dimakan api) dalam bahasa lokal,  peristiwa tersebut dilatarbelakangi oleh sifat keangkuhan dari 6 Tomakaka. Ke-6 Tomakaka tersebut ialah :
 
1. Tomakaka Pappandangan
2. Tomakaka Kunyi
3. Tomakaka Pokko
 
Ketiga Tomakaka ini digelar "Tallu Madilappa" (Tiga Didaratan).
4. Tomakaka Sepang
5. Tomakaka Messawa
6. Tomakaka Suppirang
Ketiga Tomakaka ini digelar "Tallu Maqdibulu" ( Tiga di gunung).
 
Ke enam Tomakaka ini memiliki daerah Otonom dalam artian mereka mengelola sendiri sistem Pemerintahan tanpa ada campur tangan dari "Baqbana Binanga" dan "Ulunna Salu". Saking sombongnya dan merasa kuat, setiap perwakilan kerajaan yang menemui mereka untuk diajak bekerja sama selalu mereka tolak. Mereka selalu mengucapkan "KEDENGANMI TONDOLANGAKKU, MIKKITA PAQ LANGNGANG LANGIQ" yang artinya "Nanti ada Tuanku manakala saya menoleh ke langit". Peristiwa itulah yang dijadikan pemicu penyerangan Kerajaan Bone ke daerah kekuasaan 6 Tomakaka tersebut, pada saat terjadi peperangan antara BONE melawan 6 Tomakaka, yang menjadi Panglima Perang dari Tallu Maqdilappa dan Tallu Maqdibulu adalah Tandibiring. Ialah pemimpin perang melawan kerajaan Bone. Namun, karena kalah strategi perang dan jumlah pasukan akhirnya daerah dari ke-6 Tomakaka tersebut berhasil dikuasai oleh Kerajaan Bone maka dibumi hanguskanlah daerah kekuasaan 6 Tomakaka dan digelarlah "Anreapinna Bone". Setelah perang usai posisi Tallu Maqdilappa dan Tallu Maqdibulu berubah menjadi "SULLURANG". Sullurang ialah penghubung antara Pitu Baqbana binanga dan Pitu Ulunna Salu. Pasca Penyerangan Bone ke Anreapi, Kerajaan Binuang belum terbentuk.

sejarah anreapi ilyas andi palontjongi
Penulis bersama dengan Ir Ilyas Andi Palontjongi yang menjelaskan sekilas tentang sejarah Anreapi (Foto : Rajab Ashari)
Selain tentang Sejarah penyerangan Anreapi, bapak Ir. Ilyas Andi Palontjongi juga menceritakan mengenai Paqbicara Bulang yang merupakan Hadat dalam struktur Kerajaan Binuang. Beliau mengatakan bahwa Tugas Paqbicara Bulang ialah menyelesaikan perkara yang ada dalam Kerajaan Binuang atau fungsinya sama dengan Hakim. Salah satu Hadat yang menjabat sebagai Paqbicara Bulang adalah Kakek beliau bernama Andi Palontjongi. Beliau juga mempersilakan anggota KDM untuk meliput barang-barang peninggalan kakek beliau berupa 2 buah keris dan tombak. Pada keris yang besar dengan 47 lekukan, Puluq (kepala keris) terbuat dari Gading Gajah.

sejarah anreapi ilyas andi palontjongi keris pusaka
Keris peninggalan koleksi Ilyas Andi Palontjongi dari Andi Palontjongi (Foto : Rajab Ashari)

sejarah anreapi ilyas andi palontjongi keris pusaka
Keris peninggalan koleksi Ilyas Andi Palontjongi dari Andi Palontjongi dengan 47 lekukan dan hulu dari gading gajah (Foto : Rajab Ashari)

sejarah anreapi ilyas andi palontjongi tombak pusaka
Tombak  peninggalan koleksi Ilyas Andi Palontjongi dari Andi Palontjongi (Foto : Rajab Ashari)

Kontributor :
Teks : Rajab Ashari
Foto : Rajab Ashari


No comments:

Write a Comment


Top