Komunitas Penggiat Budaya dan Wisata Mandar yang disingkat KOMPADANSA MANDAR (KDM) akhirnya sampai pada tahun keempatnya, mudah menandainya Milad nya sudah menginjak angka empat. Selama empat tahun mewarnai wilayah budaya, sejarah, lingkungan dan wisata di Sulbar dengan domain utama budaya dan wisata dan sejarah, lingkungan sebagai elemen pendukungnya. 

Komunitas yang menggiatkan promosi budaya dan wisata di Sulawesi Barat  ini datang dari berbagai latar belakang daerah, desa, kecamatan, kabupaten dan dari berbagai macam profesi dan pekerjaan. Satu yang dapat ditemukan khas adalah mereka pelaku promosi budaya dan potensi wisata dan keunggulan daerah lewat media sosial.  Di Sulawesi Barat tak ada yang lebih sadar dan lebih giat dari mereka para KDM-ers. Kesadaran yang tumbuh dari dalam diri sendiri setelah melihat betapa potensi budaya dan wisata yang dimiliki oleh tanah kelahiran ternyata masih lebh baik dan punya potensi besar untuk dikelola. Hal yang mungkin akan sulit ditemui ditengah gempuran budaya modern dan sangat viral dewasa ini.  Kesadaran yang tumbuh sendiri datang dari beberapa penelusuran di lapangan dan melihat langsung seperti apa keadaan masyarakat, budaya yang berkembang serta seperti apa potensi wisata yang punya kans besar untuk dilirik. 

Lalu di garis wisata KDM-ers ada di garis terdepan, disaat pemerintah abai dan tak melirik wisata maka mereka meliriknya, walau dengan keterbatasan yang dimiliki. Perkembangan terbaru mengenai nasib objek wisata, data-data objek wisata banyak dimiliki oleh mereka.Penelusuran pada objek-objek wisata baru senantiasa didengungkan, bukti semangat muda dan dahaga jelajah yang masih tinggi. 

Mereka datang dari latar belakang lokal, dan tumbuh serta berkembang dalam bingkai budaya setempat. Karena itu rasa cinta yang dimiliki sangat besar. Untuk soal kegiatan kebudayaan mereka banyak tahu, bahkan hingga filosofi, nilai-nilai kearifan daerah setempat menjadi bahan obrolan.