Komunitas Penggiat Budaya Dan Wisata Mandar - Promosi Budaya, Sejarah, dan Wisata Mandar, Sulawesi Barat
CB Magazine »
Budaya
,
Majene
,
Sendana
,
Wisata
»
Seru, Perjalanan Saya Menuju Paminggalan Sendana, Daerah di Pedalaman Majene
Seru, Perjalanan Saya Menuju Paminggalan Sendana, Daerah di Pedalaman Majene
Satu yang terlintas dalam pikiran saya sebelum menuju Paminggalan, jaraknya jauh, dan iklimnya dingin. Apapun itu, perjalanan tetap dilakukan, dengan mengucap Bismillah, kami memulai perjalanan dari Somba, kota kecamatan Sendana tepat pukul 12.00 menuju Paminggalan dengan beberapa orang dari masyarakat Paminggalan yanag menunggu kami di Somba. Perjalanan ini adalah dalam rangka menghadiri kegiatan workshop pengembangan objek wisata berbasis komunitas adat yang dilaksanakan oleh pemerintah desa Paminggalan.
Perjalanan menuju Air Terjun Paminggalan, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Persiapan menuju desa Paminggalan Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Kendaraan yang digunakan menuju desa Paminggalan, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Paminggalan adalah wilayah terpencil di kecamatan Sendana kabupaten Majene, Sulawesi Barat masuk kedalam administrasi desa Paminggalan. Jaraknya hanya sekitar beberapa km dari batas dengan wilayah desa Kalumammang, Kecamatan Alu, kabupaten Polewali Mandar. Rute menuju Paminggalan juga sama ketika menuju desa Kalumammang, ada beberapa anak sungai kecil yang harus dilintasi tanpa menggunakan jembatan. Roda sepeda motor harus berkontak dengan dasar sungai, tak ada jembatan yang dibuat untuk melalui sungai, untuk sungai kecil mungkin tak mengapa, tetapi jik sungai besar dapat dibayangkan saat musim hujan, lalu lintas dari dan menuju desa Paminggalan mungkin akan terputus.
Saya berkendara berdua dengan seorang pemuda Paminggalan, tepat berada di belakangnya yang mengemudikan kemudi sepeda motor. Ia pemuda asli Paminggalan baru saja terdaftar sebagai mahasiswa baru di Universitas Sulawesi Barat,
keahliannya dalam mengendarai motor di perbukitan dan di dasar sungai menurut saya tidak perlu
diragukan lagi, sepertinya ia sudah hafal betul dengan semua bentuk dan letak lubang di jalan menuju Paminggalan, dan tampaknya juga rute ini ia lalui setiap hari.
Ragam tekstur jalan yang harus saya lalui menuju Paminggalan dari yang datar,
mendaki hingga menurun, dengan ragam pemandangan hijau bukit dan
lembah pedalama Sendana yang masih alami dan asri. Saat sang pemuda mellui tikungan tajam, jalur pendakian, jurang disamping kiri kanan seolah tak ia hiraukan, gas ia geber terus, sesekali dibelakangnya saya menutup
mata dan berpegangan/menarik bajunya (was was untuk menghindari
kemungkinan yang akan terjadi, entah itu terjatuh dari motor ataupun
terjun bebas ke jurang) itu yang terlintas di pikiran saya saat itu. Tapi lama-kelamaan saya sudah
mulai terbiasa, terkadang untuk beberapa detik saya tidak duduk diatas
sadel motor efek terangkat dari jok karena jalan yang rusak. Satu yang mencolok dari jalur menuju Paminggalan adalah jalur layan yang masih tak layak, masih berupa jalur jalan dengan batu-batuan yang lepas, jika pengemudi pemula maka pastilah akan kewalahan dengan sulitnya melalui jalur ini.
Sekitar 45 menit waktu yang kami habiskan untuk sampai ke desa Paminggalan dari Somba. Tak berapa lama kami disuguhkan makanan khas Mandar, orang-orang dari desa ini masih menggunakan bahasa Mandar. Kuliner yang hadir di meja
diantaranya yaitu gogos, golla kambu, manyang mammis, lameayu rakang (ubi
rebus). Golla kambu dan manyang mammis adalah dua kuliner yang mencolok dari Paminggalan, artinya kemungkinan ada stok pohon aren yang menjadi bahan baku kedua makanan dan minuman yang lezat ini. Manyang mammis adalah minuman yang diperoleh dari tandan pohon aren/enau manisnya tak perlu diragukan, jika ia diolah menjadi gula aren dan ditambahkan dengan parutan kelapa maka ia menjadi Golla kambu.
Setelah itu kami disajikan penampilan dari kelompok seni pencat silat Pakottau, seni bela diri yang juga ada dan lestari di Paminggalan, seni yang hampir ada di semua wilayah orang Mandar di Sulawesi Barat.
Seorang bapak pemukul gendang untuk mengiringi pertunjukan Pakkotau di desa Paminggalan, kecamatan Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Pukulan gendang untuk mengiringi pertunjukan Pakkottau di desa Paminggalan, kecamatan Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Pertunjukan Pakkottau selalu saja mendapatkan penonton yang ramai, masyarakat setenpat juga tak ketinggalan menyaksikan pertunjukan dengan iringan gendang. Pertunjukan yang biasa dihadirkan saat terdapat kenduri di masyarakat Mandar misalnya pada acara pernikahan, sunatan, atau syukuran.
Pertunjukan seni bela diri Pakkotau di desa Paminggalan, kecamatan Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Pertunjukan seni bela diri Pakkotau di desa Paminggalan, kecamatan Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Lalu rangkaian kunjungan kami dilanjutkan dengan Workshop Pengembangan Objek Wisata Desa
Berbasis Komunitas Adat oleh Pemerintah desa setempat bekerjasama dengan AMAN
(Aliansi Masyarakat Adat Nasional).
Workshop pengembangan objek wisata berbasis komunitas adat (Foto : Indra Ariana) |
Workshop pengembangan objek wisata berbasis komunitas adat (Foto : Indra Ariana) |
Terakhir kami bergerak menuju Air
Terjun Paminggalan, air terjun dengan bentuk unik dan struktur batu yang
menarik. Ini yang paling seru, kami melakukan perjalanan dengan treking beberapa menit hingga sampai ke titik utama air terjun.
Perjalanan menuju Air Terjun Paminggalan, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Ada anak sungai kecil yang kami lalui sebelum sampai ke air terjun Paminggalan. Teman-teman harus mengangkat bagian celana agar tidak basah. Ini potret keasrian dan kealamian di Paminggalan yang dapat ditemukan secara langsung.
Perjalanan menuju Air Terjun Paminggalan, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Keadaan sekitar Air Terjun Paminggalan, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
|
Aliran air di Air Terjun Paminggalan, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Air Terjun Paminggalan, kec. Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Indra Ariana) |
Saya menghaturkan terimakasih untuk sambutan hangat masyarakat Paminggalan Sendana, budaya dan wisata Paminggalan dapat dijadikan sebagai tujuan kunjungan saat berada di Sendana, namun masih terbatas pada wisata petualangan dan minat khusus, karena akses menuju Paminggalan yang masih sulit. Paminggalan, 17 September 2017
Kontributor :
Foto : Indra Ariana
Teks : Indra Ariana, Muhammad Tom Andari
Trip KDM Wil. Majene
Tulisan Paling Banyak Dibaca
-
Pantai Lapeo, kec. Campalagian kab. Polewali Mandar pilihan lain daerah tujuan wisata saat berkunjung ke kec. Campalagian, lokasinya tak ...
-
Ditengah gencarnya produk lem modern. Masyarakat suku Mandar memiliki lem yang bersumber dari alam yakni lem yang muncul dari getah pohon...
-
Ritus siklus kehidupan manusia adalah hal yang menarik untuk disaksikan di suku Mandar, Sulawesi Barat, ada banyak ritual yang harus dilewa...
-
Bulo, adalah salah satu daerah yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, merupakan kecamatan termuda yang dimiliki oleh kabupaten yang dulu be...
-
Sebut saja ini zi arah tradisi maritim (urgensi museum), yang saya lakukan ke kediaman sang legenda, Kapten Pahlawan Laut di Museum TNI A...
-
Panorama pantai yang hening menggoda, berlatar belakang perbukitan yang menjulang anggun, seolah menghadirkan kesan yang teduh. Tempat yan...
-
Berbagi cerita beberapa hari yang lalu saya mengikuti kegiatan membantu tetangga "Mallele boyang" (mengangkat dan memindahkan r...
-
Pengembangan wisata adalah mutlak membutuhkan fasilitas akomodasi, jika anda berada di kab. Majene provinsi Sulawesi Barat, dan ingin meman...
-
Sulawesi Barat sebagai provinsi yang terbentuk pada tahun 2004, banyak menyimpan potensi wisata yang belum dimaksimalkan dengan baik. Objek...
-
Salah satu teknik olahan kuliner yang memegang prinsip "dibuang sayang" adalah dengan melakukan rekondisi pada sisa makanan, deka...
Labels
Air Terjun
Akomodasi
Alu
Anreapi
Aralle
Arsitektur
Artikel
Banggae
Banggae Timur
Batetangnga
Berita
Binuang
Budaya
Budaya Mandar
Budong-Budong
Bukit
Buku
Bulo
Campalagian
Caving
Figur
Foto
Foto Budaya
Foto Sejarah
Foto Wisata
Gasing
Goa
Gua
Hotel
Kalukku
Kalumpang
Kanang
Karya
Kecantikan
Kegiatan
Kerajaan Binuang
Komunitas
Kuliner
Limboro
Lingkungan
Literasi
Lomba
Luyo
Majene
Makam
Makassar
Malunda
Mamasa
Mambi
Mampie
Mamuju
Mamuju Tengah
Mamuju Utara
Mandar
Obje
Objek Wisata
Opini
Pamboang
Pantai
Pantai Sulbar
Pattae
Penja
Permainan Tradisional
Polewali Mandar
Rebana Mandar
Refleksi
Sandeq
Sandeq Race
Sejarah
Sendana
Seni
Senja
Situs Sejarah
Sulawesi Barat
Sungai
Sungai Mandar
Sutera Mandar
Tapalang
Tapango
Tappalang Barat
Tarian Mandar
Teater
Teluk Mandar
Tinambung
Tokoh
Trip
Tubo Sendana
Ulumanda
Video
Wisata
Wisata Majene
Wisata Mamasa
Wisata Mamuju
Wisata Mamuju Tengah
Wisata Mamuju Utara
Wisata Polewali Mandar
Wisata Polman
Wisma Penginapan
Wonomulyo
Asik tuh pemandanganya kak
ReplyDelete