Pertunjukan Rakyat Koa-Koayang Lucu Dan Menghibur Dari Sumael, Desa Samasundu

Pertunjukan koayang, atau pakkoa-koayang (lucu dan sangat menghibur), biasanya dipadukan dengan tabuhan rebana sebagai hiburan. Pertunjukan ini mungkin banyak yang tak tahu dan belum pernah menyaksikannya. Dari apa yang saya saksikan, saya tak percaya jika Anda tak tertawa terbahak bahak jika menyaksikan kelucuan mereka.

Pertunukan Koayang yang ditampilkan oleh grup rebana di dusun Sumael dibarengi dengan cerita oleh lawan main pakkoayang yang disebut pattemba koayang. Bukan saja para koayang yang bergerak sendiri tapi ada lawan main pakkoayang yang disertai dengan guyonan dari awal hingga akhir pertunjukan. Biasanya tampil terlebih dahulu dengan koayang yang seakan terbang dan sesekali mencoba mematuk penonton.. setelah itu datanglah pattemba koayang dengan menunggang banyal guling (missawe) disertai dengan kayu sebagai senjata.. Masing-masing bergerak sesuka mereka dan dilanjut dengan guyonan lucu dan koayang ditembak. Setelah tertembak kemudian koayang tumbang dan mencoba dihidupkan kembali. (dari awal hingga akhir disertai komedi ). 

Sejak saya masih anak-anak, pertunjukan ini sudah sering saya saksikan, karena kebetulan almarhum kakek seorang annangguru parrawana (pengajar rebana) dan pernah saya tanyakan bahwa memang sejak dahulu pertunjukan Koa-Koayang sudah ditampilkan.

Pakkoa-koayang sudah hampir punah, dalam grup binaan rebana kakek saya bahkan sudah jarang juga ditampilkam, namun saat ada acara pernikahan atau khatam Al Qur'an dirumah kami, sajian Koa-Koayang tidak pernah absen dihadirkan. 

tarian koayang sumael desa samasundu polman
Atraksi Koayang di dusun Sumael, desa Samasundu, kec. Limboro, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Ahmad Basir)
Koayang atau yang biasa disebut dengan Koa-Koayang terinspirasi dari sejenis burung  bernama Koa yang saat ini sudah jarang ditemukan. Dari burung Koa pertunjukan ini lahir, sehingga bagian kostum penarinya pada bagian atas menyerupai burung dengan paruh yang panjang.

Menurut seorang anggota Teater Flamboyan Zulkifli Muhammad Siddiq Koa-koayang adalah genre pertunjukan rakyat, sama seperti ludruk dan ketoprak di pulau Jawa. Ditambahkan pula oleh Pendiri Uwakeq Culture Foundation, Muhammad Rahmat bahwa Koayang bukan merupakan tarian, ia dapat disebut tarian ketika lakon koayang ditarikan.


tarian koayang sumael samsundu polewali mandar
Prosesi pertunjukan Koayang di dusun Sumael, desa Samasundu, kec. Limboro, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Ahmad Basir)
tarian koayang sumael samsundu polman
Prosesi pertunjukan Koayang di dusun Sumel, desa Samasundu, kec. Limboro, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Ahmad Basir)

tarian koayang sumael
Prosesi pertunjukan Koayang di dusun Sumael, desa Samasundu, kec. Limboro, kab. Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Foto : Ahmad Basir)
Sanggar seni Teater Ampat (Ammana Pattolawali) dari kab. Majene  pada tahun 2007  juga pernah membawakan pertunjukan ini di Jakarta, seperti dijelaskan oleh Sahari Ari. Jenis pertunjukan ini dahulu juga pernah dibawakan oleh Teater Flamboyant asal Tinambung, kab. Polman dalam pementasan pada tahun 1999 di IAIN Sunan Kalijaga Jogjakarta, seperti yang dijelaskan oleh Abed Mubarak dari Teater Flamboyan.
 
pertynjukan-koa-koayang-mandar-jogja
Pertunjukan Koa-Koayang Teater Flamboyan tahun 1999 di IAIN Sunn Kalijaga Jogjakarta (Foto : Zulkifli Muhammad Siddiq)


Pemain Pertunjukan Koa-Koayang Teater Flamboyan tahun 1999 di IAIN Sunn Kalijaga Jogjakarta (Foto : Muhammad Rahmat)
Hanya sayang pertunjukan ini termasuk jarang dilakukan. Lokasi pertunjukan Koayang baru-baru ini dilaksanakan di kediaman kepala dusun Sumael, desa Samasundu, kecamatan Limboro, kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat oleh grup rebana perpaduan dari 4 Grup (Binaan Alm. ABD. RAHMAN (Puaq Sipa'). 

Kontributor : 
Teks : Ahmad Basir
Foto : Ahmad Basir, Muhammad Rahmat, Zulkifli Muhammad Siddiq


No comments:

Write a Comment


Top