Makkelluq, Mengambil Daging Buah Kelapa Di Mandar

Makkelluq adalah kegiatan mengambil daging buah kelapa di daerah Mandar, Sulawesi Barat, ini adalah cara yang termasuk kuno dalam mengambil isi buah kelapa dibandingkan dengan mengambilnya dengan menggunakan mesin. Cara-cara makkelluq masih sangat disukai karena dipercaya hemat, hanya butuh tenaga ekstra untuk mengambilnya dengan menggunakan alat "pikelluq"  yang asalnya dari kayu, dan bentuknya menyerupai hewan, di ujungnya terdapat bilah besi dengan ujung runcing bergerigi, siap untuk mengeruk daging buah.

makkeluq anjoro di mandar
makkeluq anjoro di mandar (Foto : Hasbi)
Makkelluq biasanya dilakukan untuk mengambil daging buah yang akan diperas, dicampurkan dengan air hingga diperoleh santan. Makanan-makanan khas suku Mandar memang menghendaki bahan santan dalam pembuatannya, karena itu budaya makkelluq masih banyak ditemui di Mandar. Kegiatan ini juga sebenarnya lebih hemat jika dibandingkan harus mendapatkannya dengan menggunakan mesin, ada uang yang harus dibayarkan untuk mengganti biayanya. Dalam acara-acara utuk persiapan pernikahan, selamatan, atau syukuran yang dihadiri oleh banyak pria maka kegiatan makkelluq akan diserahkan pada pria untuk membantu kerja wanita yang sudah sangat sibuk di dapur, kadang juga ditemui peran pria yang menanak nasi dalam partai besar, wanita hanya sibuk mempersiapkan lauk dan makanan lainnya.

Makkelluq untuk mereka yang sudah mahir dan ahli mungkin bukan merupakan hal yang sulit, tapi jika anda adalah orang yang baru bersentuhan dengan pikelluq, maka sebaiknya anda berhati-hati, benda ini dapat melukai tangan anda. Mulailah mengerok bagian terluar buah kelapa hingga ke arah dalam, walaupun untuk mereka para pemula akan lebih mudah untuk mengeruk bagian dalamnya terlebih dahulu. Jika memulai mengeruk dari bagian terluar akan memudahkan untuk mengeruknya dalam waktu yang cepat, singkatnya "bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian" keroklah bagian luar yang sulit terlebih dahulu kemudian setelah itu keroklah bagian dalamnya yang lebih mudah.

Makkelluq telah menjadi bagian budaya tradisional yang ada di suku Mandar, Sulawesi Barat yang saat ini mengalami peralihan, masyarakat di kota yang tidak memiliki atau tidak megetahui cara menggunakan "pikelluq"  akan bergerak meninggalkan budaya ini, karena dengan mudahnya akan membayar biaya untuk menggunaka mesin mengerok buah kelapa, sementara mereka masyarakat desa akan cenderung menggunakan pikelluq karena masih tergolong hemat, tidak mahal, dan mereka memiliki anggota keluarga yang mengetahui bagaimana cara makkelluq.

Kiriman : Hasbi


No comments:

Write a Comment


Top