Komunitas Penggiat Budaya Dan Wisata Mandar - Promosi Budaya, Sejarah, dan Wisata Mandar, Sulawesi Barat
CB Magazine »
Berita
»
Salut, Pemuda Ini Bersihkan Pantai Dato Majene
Salut, Pemuda Ini Bersihkan Pantai Dato Majene
Posted by Kompa Dansa Mandar on Thursday, 4 May 2017 |
Berita
"Kalau kita merasa pantai dato milik kita, maka kita juga harus merasa kalau sampah-sampah di tepi pantainya adalah milik kita "(Manduruqi Ropponna Dato" (memunguti sampah di Dato)" . Caption foto yang diunggah oleh seorang pemuda bernama Ruslan yang secara sukarela menyempatkan membersihkan Pantai Dato saat berkunjung ke pantai yang menjadi andalan wisata pantai di kab. Majene.
Pada kesempatan ini ia membersihkan pantai Dato sendirian, (sebagai pengunjung) sikap yang jarang dimiliki saat ini oleh pengunjung objek wisata yang lebih banyak datang dan setelah pulang meninggalkan sampah dan limbah plastik sisa kemasan makanan dan minuman. Lain halnya dengan Ruslan ia membantu seseorang yang sebelumnya mengumpulkan batang, ranting dan daun kering serta limbah plastik di kawasan utama pantai. Walau pada akhirnya berdua membersihkan kawasan pantai namun jumlah ini masihlah sedikit untuk membuat pesisir pantai Dato menjadi bersih.
![]() |
Ruslan sedang membersihkan pesisir pantai Dato kel. Baurung, kec. Banggae Timur, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Ruslan) |
Kesadaran pada kebersihan pantai dan objek wisata saat ini tidak dimiliki oleh banyak orang, limbah akan dibuang begitu saja apalagi jika tak menemukan tempat untuk membuang sampah. Tindakan membersihkan pesisir Pantai Dato dilakukan oleh Ruslan bersama penduduk setempat secara spontan, sikap yang sepatutnya direplikasi oleh pemuda setempat atau mereka yang merasa Pantai Dato sebagai rumah mereka.
Menurutnya, hal-hal kecil yang dilakukan berulang kali seperti membersihkan pantai Dato akan memberikan hasil yang luar biasa diluar kemampuan orang per orang atau individu. Walau ia berasal dari darah Lakkading Somba, kec. Sendana kab. Majene, namun saat mengunjungi Pantai Dato ia juga merasa bahwa Dato sama dengan wilayah kampung halamannya sendiri yang wajib dibersihkan.
Menurutnya, hal-hal kecil yang dilakukan berulang kali seperti membersihkan pantai Dato akan memberikan hasil yang luar biasa diluar kemampuan orang per orang atau individu. Walau ia berasal dari darah Lakkading Somba, kec. Sendana kab. Majene, namun saat mengunjungi Pantai Dato ia juga merasa bahwa Dato sama dengan wilayah kampung halamannya sendiri yang wajib dibersihkan.
![]() |
kel. Baurung, kec. Banggae Timur, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Ruslan) |
Pantai Dato menurut info terbaru akan menjadi fokus utama Pemkab Majene dalam pengembangan objek wisata pantai. Rilis media menyebutkan sebesar 1,3 Milyar Rupiah akan dihabiskan untuk mengembangkan pantai Dato.
![]() |
Pesisir pantai dato di kel. Baurung, kec. Banggae Timur, kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Ruslan) |
Sebelumnya pantai Dato hanya teronggok begitu saja, masa-masa terakhir adalah pada tahun 1990-an ketika objek wisata ini sempat dikembangkan dan dilengkapi dengan fasilitas peristirahatan hingga kemudian tahun-tahun selanjutnya Pantai Dato tidak lagi diperhatikan.
Kontributor :
Teks : Muhammad Tom Andari
Foto : Ruslan
Trip KDM Wil. Majene
Tulisan Paling Banyak Dibaca
-
Sulawesi Barat sebagai provinsi yang terbentuk pada tahun 2004, banyak menyimpan potensi wisata yang belum dimaksimalkan dengan baik. Objek...
-
Pantai Lapeo, kec. Campalagian kab. Polewali Mandar pilihan lain daerah tujuan wisata saat berkunjung ke kec. Campalagian, lokasinya tak ...
-
Tanjung Selor, wilayah Bulungan, merupakan ibukota Provinsi Kalimantan Utara, sebelumnya daerah ini merupakan wilayah Kalimantan Timur yang...
-
Pengembangan wisata adalah mutlak membutuhkan fasilitas akomodasi, jika anda berada di kab. Majene provinsi Sulawesi Barat, dan ingin meman...
-
Sebut saja ini zi arah tradisi maritim (urgensi museum), yang saya lakukan ke kediaman sang legenda, Kapten Pahlawan Laut di Museum TNI A...
-
Panorama pantai yang hening menggoda, berlatar belakang perbukitan yang menjulang anggun, seolah menghadirkan kesan yang teduh. Tempat yan...
-
Di jajaran kuliner Mandar bau peapi sudah lama terkenal di posisi pertama, hampir setara dengan jepa sebagai teman bersanding untuk menik...
-
Berbagi cerita beberapa hari yang lalu saya mengikuti kegiatan membantu tetangga "Mallele boyang" (mengangkat dan memindahkan r...
-
Kawao, belakangan ini pengguna facebook di Sulbar suka menuliskan kata itu, kata yang seharusnya ditulis kawao' atau kawaoq. Apakah s...
-
Mosso, adalah desa yang letaknya di dataran tinggi kec. Balanipa, berjarak sekitar 6-7 km dari jalan poros Majene-Polewali, dapat diakses d...
Labels
Air Terjun
Akomodasi
Alu
Anreapi
Aralle
Arsitektur
Artikel
Banggae
Banggae Timur
Batetangnga
Berita
Binuang
Budaya
Budaya Mandar
Budong-Budong
Bukit
Buku
Bulo
Campalagian
Caving
Figur
Foto
Foto Budaya
Foto Sejarah
Foto Wisata
Gasing
Goa
Gua
Hotel
Kalukku
Kalumpang
Kanang
Karya
Kecantikan
Kegiatan
Kerajaan Binuang
Komunitas
Kuliner
Limboro
Lingkungan
Literasi
Lomba
Luyo
Majene
Makam
Makassar
Malunda
Mamasa
Mambi
Mampie
Mamuju
Mamuju Tengah
Mamuju Utara
Mandar
Obje
Objek Wisata
Opini
Pamboang
Pantai
Pantai Sulbar
Pattae
Penja
Permainan Tradisional
Polewali Mandar
Rebana Mandar
Refleksi
Sandeq
Sandeq Race
Sejarah
Sendana
Seni
Senja
Situs Sejarah
Sulawesi Barat
Sungai
Sungai Mandar
Sutera Mandar
Tapalang
Tapango
Tappalang Barat
Tarian Mandar
Teater
Teluk Mandar
Tinambung
Tokoh
Trip
Tubo Sendana
Ulumanda
Video
Wisata
Wisata Majene
Wisata Mamasa
Wisata Mamuju
Wisata Mamuju Tengah
Wisata Mamuju Utara
Wisata Polewali Mandar
Wisata Polman
Wisma Penginapan
Wonomulyo
No comments: