Cerita Ekspedisi Pertama Susur Gua Pantai Labuang Campalagian

Caving, caving berasal dari kata cave yaitu gua, namun orang yang menelusuri di maksud cover, sebelum memasuki mulut gua kita harus mengetahui kode etik gua terlebih dahulu, setiap kegiatan dalam komunitas pasti memiliki aturan main tertentu karenanya setiap petualang cerdas harus menyadari bahwa gua merupakan lingkungan yang sangat sensitif dan mudah tercemar, karenanya penelusuran gua harus :
1. Tidak mengambil sesuatu, kecuali mengambil gambar (potret)
2. Tidak meninggalkan sesuatu, kecuali jejak kaki.
3. Tidak membunuh sesuatu, kecuali waktu.
Ketiga aturan di atas saya dapatkan di komunitas pecinta alam, dan pastinya berusaha untuk mengaplikasikannya di penelusuran gua.

Ekspedisi Pertama
Hari itu melalui postingan gambar gua dari seorang teman, tentang sebuah gua yang terletak di sekitar pantai Labuang, Campalagian. Melihat postingan tersebut timbul rasa penasaran, segeralah saya beserta ketiga teman yang tak jauh dari lokasi tersebut langsung bergegas hanya untuk sekedar melihat lokasi di mana gua itu berada. Dengan hanya berbekal senter dan alat seadanya kami berempat melangkahkan kaki, kurang lebih setengah jam kami mengelilingi daerah pantai Labuang, menyisiri pesisir pantai, namun tak satupun gua yang kami dapati. Kamipun mengambil inisiatif untuk mencarinya lebih jauh ke arah selatan sekitar 100 meter dari bibir pantai, karna menurut salah seorang teman, sewaktu kecil dulu ia pernah melihat gua di tempat itu, tapi yang menjadi masalah adalah ia telah lupa di mana letak tepat gua tersebut.

saat menelusuri gua pantai labuang campalagian
 Saat menelusuri gua pantai labuang campalagian  (Foto : Muhammad Abrar)
Kamipun melanjutkan perjalanan di antara semak beluntas, tak begitu lama kami berjalan tiba-tiba tercium aroma tak sedap, "tidak salah lagi guanya pasti sudah dekat", sekitar 5 meter kami berjalan akhirnya kami-pun menemukan gua tersebut. Gua yang telah tertutupi oleh tumbuhan-tumbuhan liar di sekitarnya. Kami berhenti sejenak untuk membicarakan, apakah kita akan melanjutkan ke dalam atau hanya sekedar ingin mengetahui letak dari gua ini ?, dan jawabannya adalah "lanjutkan saja pak ketua". Kami lalu meneruskan rute susur gua berbekal 3 buah senter, salah satu senter telah mulai suap baterainya ."sungguh petualangan yang nekad". 

harus ekstra hati-hati saat menelusuri gua pantai labuang campalagian
Ekstra hati-hati saat menelusuri gua pantai labuang campalagian (Foto : Muhammad Abrar)
saat berada dalam gua pantai labuang campalagian
Saat berada dalam gua pantai Labuang Campalagian (Foto : Muhammad Abrar)
ruang dalam gua pantai labuang campalagian
Ruang dalam gua pantai labuang campalagian (Foto : Muhammad Abrar)
Berjalan di jalan curam dengan bau kotoran kelelawar yang sangat menyengat , belum lagi harus meloncat dari satu batu ke batu yang lain, sungguh perjalanan yang sangat memuaskan adrenalin, tapi apa daya hanya sekitar 20 meter kami berjalan, kami harus memutuskan untuk segera keluar dari gua, faktor utama karena aroma kotoran kelelawar yang semakin menyengat dan menusuk hidung hingga mencabik-cabik isi perut, belum lagi kekhawatiran akan adanya binatang buas seperti  faktor ular dan lain-lainnya. Dengan penuh keraguan kamipun bergegas ke luar dari gua dan melanjutkan perjalanan menuju bibir pantai Labuang, dan menyaksikan terbenamnya matahari. Lalu sambil mengadakan diskusi kecil-kecilan, dimana kesimpulan diskusi berujung pada recana untuk mengadakan ekspedisi kedua dengan rute yang lebih jauh dan lebih dalam dibanding ekspedisi pertama.

Kontributor : Muhammad Abrar


No comments:

Write a Comment


Top