Saat ini telah hadir jajanan tradisional di sepanjang jalan trans Sulawesi tepatnnya Desa Tumpiling Polewali Mandar. Penjual Gogos yang akan melengkapi kunjungan anda di Mandar. Meski kehadirannya tergolong baru namun masyarakat setempat sangat antusias untuk melestarikan makanan tradisional tersebut. Hal ini ditandai dengan terbukanya beberapa tempat dengan menu andalan yang sama "gogos". 

 

Asap mulai mengepul setelah shalat subuh sampai jam 23.00 Wita. Meski belum ada fasilitas ‪#‎Wifi_‬ ada catatan yang menarik dari cara menghidangkan gogos tersebut yakni gogos diletakkan di piring dan disandingkan dengan cobek (sambal) dan tallo annas (telur asin) selain rasanya dan hawa pedasnya yang sangat menantang, asap pembakarannya pun semakin menambah kehusyuaan, ke ‪#‎tempoedoelean‬ serta menggugah selera.

 

Menu kuliner gogos Tumpiling dengan telur asin (Foto : Muhammad Qasim)

Bukan hanya gosos jajanan kue tradisional yang lainpun ada serta aneka minuman. Terdapat dua rasa yang ditawarkan pada gogos tersebut yakni gogos kambu dan gogos biasa. secara fisik sulit untuk membedakan kedua gogos tersebut. Namun jika kita perhatikan secara mendalam ternyata memiliki bentuk yang sangat berbeda. Gogos dengan bentuk kulit atau ujungnya melengkung (mikkanjaq) itu adalah gogos kambu sedangkan gogos dengan bentuk kulit atau ujungnya lurus (maroro) itu adalah gogos biasa. 

 

Sempurnakan kunjungan setelah berkunjung ke wisata alam, sejarah dan budaya Mandar dengan singgah di Desa Tumpiling sekitar 300an meter dari toko/ruko yang menjual pernak-pernik khas mandar di tempat yang sama selain harga yang ramah makanan tersebut tergolong dapat bertahan menemani perjalanan . kedai-kedai ini juga melayani pemesanan gogos untuk buh tangan atau keperluan acara-acara tertentu, lokasinya juga tepat untuk dijadikan lokasi pertemuan dan melakukan kopi darat (kopdar)

Kontributor : Muhammad Qasim