Komunitas Penggiat Budaya Dan Wisata Mandar - Promosi Budaya, Sejarah, dan Wisata Mandar, Sulawesi Barat
Cinta Dalam Euforia Budaya Dan Wisata
Dalam
setiap kunjungan budaya dan wisata kami menemukan banyak cinta yang
kadang bersemi dan tumbuh diantara mereka, entah itu cinta yang secara
spontanitas tumbuh, cinta yang sedari dulu dipersiapkan untuk tumbuh,
atau cinta yang tumbuh setelah mereka bertemu dalam kunjungan. Kondisi
pra, present, dan past, hal itu mungkin lebih bisa menggambarkan keadaan
yang ada. Namun selain dari tiga momen tersebut, terdapat fenomena
cinta insidentil yang bisa saja tumbuh, dan hal tersebut yang lebih seru
untuk dicermati, ini mungkin yang paling sulit untuk dirasionalkan,
mengapa ia dapat tumbuh dalam waktu yang tiba-tiba, tanpa rencana.
Kembali pada falsafah cinta yang sering didengung-dengungkan orang awam
bahwa ia tak pernah melihat waktu, tempat dan orang, ia bisa datang
dimanapun, kapanpun dan pada siapapun.
Ilustrasi |
Merupakan
hal yang wajar jika cinta bisa saja tumbuh secara spontan, ada banyak
momen yang terjadi dalam setiap kunjungan yang mereka lakukan dan
kesempatan ini memang ada. Jadilah kemudian kunjungan budaya dan wisata
menjadi ladang dimana cinta disemai dan melahirkan kuncup yang indah.
Cinta seperti apa yang dibentuk? Tentu saja cinta yang akan dibingkai
oleh peristiwa dan kejadian yang berhubungan dengan budaya-wisata pula.
Potensi untuk melakukan pendekatan interpersonal dimungkinkan adanya
atas nama budaya-wisata, hal yang dapat dijadikan alat atau modus untuk
menyelinap di balik “misi tersembunyi” yang ada.
Selain
cinta, diantara mereka juga kadang tumbuh rasa kagum yang bisa terbaca
dari mimik wajah dan roman muka, entahlah kekaguman itu kelak akan
dipancarkan atau tidak, yang jelas jalan untuk terjadinya proses
penyemaian cinta selalu ada. Kekaguman disampaikan kadang dalam lelucon
sederhana, atau pertanyaan simple seputar asal daerah. Lalu setelah itu
apa? hanya mereka yang tahu apakah akan menyemai benih, memupuknya,
hingga kemudian beroleh hasil panennya kelak.
Kegiatan
intens dalam bingkai budaya dan wisata menuntut mereka memiliki
persepsi dan pola pikir yang sama, keadaaan dan peristiwa yang sama
dengan jenis aktivitas yang sama pula. Lalu bagaimana mungkin cinta
tidak akan tumbuh, jika mengetahui segala bentuk perilaku, sifat, dan
karakter yang didapati. Walaupun, berlangsung singkat dan instan
penilaian tidak bijak dilakukan dalam satu kali pengamatan, namun
kondisi dan suasana yang lebih intens bisa membuat pengamatan yang
mestinya beberapa kali dilakukan menjadi disingkat hanya dalam satu kali
pengamatan saja. Keadaan memang bisa sangat mengubah kondisi hati dan
perasaan, dan cinta memang akan selalu bicara soal hati dan perasaan
yang selalu akan buta melihat fakta dan realita yang hadir.
Cinta yang hadir dalam euforia budaya-wisata tidaklah pernah salah dan tak akan pernah bisa disalahkan, ini masih dalam ambang batas yang bisa diterima ketika seorang manusia merasa menjadi lebih nyaman dalam kondisi yang agak tradisional.
Trip KDM Wil. Majene
Tulisan Paling Banyak Dibaca
-
Pantai Lapeo, kec. Campalagian kab. Polewali Mandar pilihan lain daerah tujuan wisata saat berkunjung ke kec. Campalagian, lokasinya tak ...
-
Ditengah gencarnya produk lem modern. Masyarakat suku Mandar memiliki lem yang bersumber dari alam yakni lem yang muncul dari getah pohon...
-
Ritus siklus kehidupan manusia adalah hal yang menarik untuk disaksikan di suku Mandar, Sulawesi Barat, ada banyak ritual yang harus dilewa...
-
Bulo, adalah salah satu daerah yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, merupakan kecamatan termuda yang dimiliki oleh kabupaten yang dulu be...
-
Sulawesi Barat sebagai provinsi yang terbentuk pada tahun 2004, banyak menyimpan potensi wisata yang belum dimaksimalkan dengan baik. Objek...
-
Sebut saja ini zi arah tradisi maritim (urgensi museum), yang saya lakukan ke kediaman sang legenda, Kapten Pahlawan Laut di Museum TNI A...
-
Panorama pantai yang hening menggoda, berlatar belakang perbukitan yang menjulang anggun, seolah menghadirkan kesan yang teduh. Tempat yan...
-
Berbagi cerita beberapa hari yang lalu saya mengikuti kegiatan membantu tetangga "Mallele boyang" (mengangkat dan memindahkan r...
-
Pengembangan wisata adalah mutlak membutuhkan fasilitas akomodasi, jika anda berada di kab. Majene provinsi Sulawesi Barat, dan ingin meman...
-
Salah satu teknik olahan kuliner yang memegang prinsip "dibuang sayang" adalah dengan melakukan rekondisi pada sisa makanan, deka...
Labels
Air Terjun
Akomodasi
Alu
Anreapi
Aralle
Arsitektur
Artikel
Banggae
Banggae Timur
Batetangnga
Berita
Binuang
Budaya
Budaya Mandar
Budong-Budong
Bukit
Buku
Bulo
Campalagian
Caving
Figur
Foto
Foto Budaya
Foto Sejarah
Foto Wisata
Gasing
Goa
Gua
Hotel
Kalukku
Kalumpang
Kanang
Karya
Kecantikan
Kegiatan
Kerajaan Binuang
Komunitas
Kuliner
Limboro
Lingkungan
Literasi
Lomba
Luyo
Majene
Makam
Makassar
Malunda
Mamasa
Mambi
Mampie
Mamuju
Mamuju Tengah
Mamuju Utara
Mandar
Obje
Objek Wisata
Opini
Pamboang
Pantai
Pantai Sulbar
Pattae
Penja
Permainan Tradisional
Polewali Mandar
Rebana Mandar
Refleksi
Sandeq
Sandeq Race
Sejarah
Sendana
Seni
Senja
Situs Sejarah
Sulawesi Barat
Sungai
Sungai Mandar
Sutera Mandar
Tapalang
Tapango
Tappalang Barat
Tarian Mandar
Teater
Teluk Mandar
Tinambung
Tokoh
Trip
Tubo Sendana
Ulumanda
Video
Wisata
Wisata Majene
Wisata Mamasa
Wisata Mamuju
Wisata Mamuju Tengah
Wisata Mamuju Utara
Wisata Polewali Mandar
Wisata Polman
Wisma Penginapan
Wonomulyo
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete