Potensi Wisata Sejarah Dalam Buku Hasil Survey Kepurbakalaan Wilayah Kab. Majene

Dalam suatu kesempatan saya berkesempatan ikut dengan Aryandi, saat itu ia masih bertugas di dinas kebudayaan Provinsi Sulawesi Barat (mungkin saat ini ia sudah berpindah ke dinas lain), kami berkenalan lewat Kompadansa Mandar (Komunitas Penggiat Budaya dan Wisata Mandar) komunitas yang banyak bermain di budaya, sejarah, serta wisata di Sulawesi Barat. Saya lalu diajak ikut dalam program pendataan situs bangunan sejarah di wilayah Sulawesi Barat.

Satu hal yang saya dapat adalah saya ikut jalan-jalan dan mendapat ilmu banyak tentang fakta kesejarahan, salah satunya buku ini, yang memuat catatan situs-situs bangunan sejarah di wilayah Kabupaten Majene, isinya menjelaskan ada 91 situs bangunan sejarah yang telah di data. Buku ini terbit dibawah kendali "Pengelolaan dan Pengembangan Pelestarian Sejarah Purbakala Tingkat Kab. Majene" berupa catatan hasil survey kepurbakalaan yang telah dilakukan pihak berwenang.

buku survey kepurbakalaan wilayah kabupaten majene
Buku hasil survey kepurbakalaan di wilayah kabupaten Majene (Foto : Ashari Sarmedi)
Dari hasil penelusuran kami, di wilayah Sulawesi Barat, ada banyak situs peninggalan sejarah yang belmu didata, karena tak adanya penjelasan yang lengkap berkaitan dengan situs tersebut.
buku survey kepurbakalaan wilayah kabupaten majene sulbar
Buku hasil survey kepurbakalaan di wilayah kabupaten Majene (Foto : Ashari Sarmedi)
Jika melihat isi buku dan beberapa tempat dan lokasinya maka dapatlah kita mengambil kesimpulan betapa kabupaten Majene begitu banyak memiliki tinggalan purbakala dan jejak sejarah masa lampau. Dalam hal ini ia dapat diangkat dan dijadikan sebagai satu komoditas pariwisata, namun sebelumnya tentu menyiapkan segala fasilitasnya untuk layak dikunjungi dan dijadikan objek wisata sejarah.

Jika dibandingkan dengan kabupaten Polewali Mandar, kabupaten yang berdekatan dengan Majene maka Majene masih lebih layak untuk dijadikan destinasi wisata sejarah, jejak kerajaan Banggae dan hal-hal-seputarnya yang masih bertalian erat sangat mudah kita temukan di wilayah utama pusat kota kabupaten Majene. Sementara di kabupaten Polman objek wisata sejarah dalam soal akses kemudahan mobilitas masih sulit, jarak antar objek wisata sejarah cukup jauh, berbeda dengan yang ada di Majene, jarak antar objek masih ada dalam jangkauan yang cukup dekat. 

Hanya saja jika ingin mengembangkan objek wisata sejarah di Majene maka fasilitas, serta pemandu wisata khusus untuk tour sejarah perlu dilihat kembali, tak banyak sumber daya manusia yang paham betul mengenai latar belakang kesejarahan objek wisata, para juru pelihara makm yang ditugaskan oleh pemerintah setempat hanya sekedar menjaga, tanpa tahu banyak soal latar belakang kesejarah objek tersebut. 

Kontributor :
Teks : Ashari Sarmedi, Muhammad Tom Andari
Foto : Ashari Sarmedi


No comments:

Write a Comment


Top