Menyapa Senja Di Pantai Dayanginna Tapalang, Mamuju

Pantai Dayanginna, masyarakat menyebutnya dengan nama itu. Pantai ini terletak di kelurahan Galung, kecamatan Tapalang Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Diberi nama Dayanginna, karena ia terletak di dusun Dayanginna, tidak jauh dari Dusun Kuridi dan Dusun Patakeang.
Pantai ini banyak dihuni oleh nelayan-nelayan Tapalang yang menggantungkan hidupnya dari laut. Sebagian besar pesisir pantai menjadi kawasan perumahan bagi nelayan, sehingga disini anda dapat melihat potret budaya kehidupan nelayan dari dekat. Tertarik berwisata menjelajahi bagaimana budaya bahari dibentuk? mungkin tempat ini bisa jadi pilihan yang tepat.

pantai dayanginna tappalang mamuju
pantai dayanginna tapalang mamuju (Foto : Hamsiah Jufri)
Jika ingin menikmati Pantai Dayanginna yang agak lebih tenang, anda dapat bergerak ke arah beberapa km dari pantai yang ramai untuk menikmati senja yang selalu terbenam dengan indahnya. Menatap senja mungkin merupakan pilihan wisata yang dapat anda nikmati di sepanjang jalan dari kab. Majene hingga kota Mamuju, termasuk di kawasan Tapalang ini. Di sepanjang tahun anda dapat menikmati senja di pantai ini, karena pandangan anda akan langsung melihat garis horison laut, tak ada batuan ataupun tebing yang akan menghalangi. Di kawasan yang jauh dari pemukiman nelayan ini juga merupakan tempat bagi anak-anak di sekitar dusun menghabiskan sore dengan mandi  dan bermain bola di bibir pantai.
senja di pantai dayanginna tappalang mamuju
senja di pantai dayanginna tapalang mamuju (Foto : Hamsiah Jufri)
Pantai di sekitar Dayanginna cukup panjang, namun dipisahkan oleh muara-muara sungai kecil.  Setidaknya ada dua muara sungai yang bertemu dan memisahkan jalur panjang pantai Dayanginna. Salah satu sungai yang bermuara di pantai ini adalah sungai Anusu. Anusu adalah nama yang diberikan pada sungai ini karena di daerah ini dahulu terdapat sebuah pohon "Anusu" berukuran besar yang hidup di dekat sungai.

Daerah muara sungai Anusu di pantai Dayanginna menurut warga setempat menyimpan cerita-cerita mistis, konon muara ini dihuni oleh buaya buntung, kembaran  warga yang ada di sekitar daerah tersebut. Muara ini juga cukup menyeramkan karena lokasinya tidak jauh dari tempat pemakaman umum di dusun Dayanginna. Terlepas dari cerita tak logisnya, muara sungai Anusu memiliki air yang sangat jernih. Daerah Tapalang secara umum memang banyak dikaitkan dengan sesuatu yang berbau metafisika, sama halnya dengan cerita mistis Jembatan Bolong yang kini memiliki jembatan baru sebagai pengganti jembatan lama.

Ancaman terberat yang dihadapi oleh masyarakat di Pantai Dayanginna saat ini adalah adanya abrasi pantai yang cukup parah menghantam sisi-sisinya. Berbagai cara dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah agar abrasi tidak mempengaruhi warga yang tinggal di pesisir. Salah satu cara yang mereka tempuh adalah dengan membangun tanggul disepanjang pantai, untuk menahan ombak yang pada saat-saat tertentu nyaris menghabiskan permukaan tanah disepanjang pantai. Walaupun alternative penanaman bakau “mangrove” pernah diusulkan namun, hal ini ditolak oleh warga yang tinggal di pesisir Dayanginna, mereka khawatir tidak akan ada lagi tempat untuk melakukan kegiatan “Panambe”, (menangkap ikan bergotong royong dengan menggunakan jarring besar yang dihalau ke tepian pantai).

Kiriman : Hamsiah Jufri


No comments:

Write a Comment


Top