Komunitas Penggiat Budaya Dan Wisata Mandar - Promosi Budaya, Sejarah, dan Wisata Mandar, Sulawesi Barat
CB Magazine »
Budaya
»
Ritual Dan Gotong Royong Mengapungkan Perahu Di Desa Tubo Majene
Ritual Dan Gotong Royong Mengapungkan Perahu Di Desa Tubo Majene
Posted by Kompa Dansa Mandar on Tuesday, 21 November 2017 |
Budaya
Selalu saya temui komat-kamit dan gerakan-gerakan tertentu lalu dibumbui
dengan mantra, baik disaat menghidangkan makanan hingga perahu sudah
mencapai bibir pantai. Itu saya temukan di desa tempat saya tinggal, desa Tubo, kec. Tubo Sendana, kab. Majene, Sulawesi Barat. Desa ini berada di kawasan pesisir utara Majene yang jaraknya sekitar 70an km dari pusat kota kabupaten. Karena berada di tepian laut dan pantai maka jenis pekerjaan masyarakat tidak jauh dari laut, banyak diantara penduduk di desa saya yang berprofesi sebagai nelayan.
Ritual dn tradisi sebelum mengapungkan perahu di desa Tubo, kec. Tubo Sendana, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Hasbi Djaya) |
Hal yang unik adalah kebiasaan masyarakat Tubo sebelum melarung kapal ke laut, selalu ada doa-doa, makanan, dan ritual yang seolah harus dilakoni untuk meyakinkan bahwa perahu dilingkupi berkah, dan dimudahkan dalam perjalanannya kelak.
Sebelum perahu didorong ke laut, ritual-ritual semacam ini masih sangat kental dan
sakral untuk dilalukan. Jika ia luput, maka mereka percaya akan terjadi halangan yang dapat mengganggu. Barazanji dan doa-doa lainnya serta menu yang
lazim ditemui saat upacara-upacara adat di suku Mandar selalu saya dapati, sudah kesekian kalinya, tentu saja dengan cara
menghidangkan yang unik, sokkol, uleq-uleq, serta buah pisang yang dipotong pada bagian
ujungnya, abaya, kemenyan dsb.
Buah pisang yang disajikan beragam, biasanya dari jenis pisang yang berbeda, dari pisang kepok, serta pisang ambon disajikan diatas baki lebar
Ragam jenis pisang dalam ritual mengapungkan perahu di desa Tubo, kec. Tubo Sendana, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Hasbi Djaya) |
Selain buah pisang juga terdapat Sokkol yang terbuat dari beras ketan yang diberi campuran santan diatasnya disusun cucur, penganan lokal yang terbuat dari gula aren berbentuk bundar yang dimasak dengan digoreng. Tak lup pula ada bubur kacang hijau, yaitu kacang hijau yang direbus dengan campuran gula aren, ini selalu ada saat kegiatan ritual-ritual orang Mandar.
Sokkol dan rokok dalam ritual mengapungkan perahu di desa tubo, kec. Tubo Sendana, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Hasbi Djaya) |
Juga selalu ada dupa (kemenyan) yang dibakar untuk melengkapi ritual lokal ini. Wanginya yang semerbak lalu akan mengisi segala ruang di sekitar lokasi ritual. Beriringan dengan suara Barazanji yang bercerita mengenai sejarah hidup Nabi Muhammad S.A.W
Dupa dalam ritual mengapungkan perahu di desa tubo, kec. Tubo Sendana, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Hasbi Djaya) |
Pemandangan ini sudah biasa bagi kami penduduk desa, ini semua seolah wajib dilakukan jika ingin perahu diberkahi dan dipermudah dalam kegiatan melaut. Lalu kami warga sekitar akan berbondong-bondong datang membantu kegiatan ini, membantu mendorong perahu pemburu ikan tuna berukuran sedang.
Gotong royong mengapungkan perahu di desa tubo, kec. Tubo Sendana, Kab. Majene, Sulawesi Barat (Foto : Hasbi Djaya) |
Setelah itu makanan akan kami santap sebagai pengganti energi yang terkuras. Nilai-nilai gotong-royong dan kearifan lokal masih sangat terjaga di daerah pesisir desa Tubo, kab. Majene
Kontributor :
Teks : Hasbi Djaya , Muhammad Tom Andari
Foto : Hasbi Djaya
Trip KDM Wil. Majene
Tulisan Paling Banyak Dibaca
-
Pantai Lapeo, kec. Campalagian kab. Polewali Mandar pilihan lain daerah tujuan wisata saat berkunjung ke kec. Campalagian, lokasinya tak ...
-
Ditengah gencarnya produk lem modern. Masyarakat suku Mandar memiliki lem yang bersumber dari alam yakni lem yang muncul dari getah pohon...
-
Ritus siklus kehidupan manusia adalah hal yang menarik untuk disaksikan di suku Mandar, Sulawesi Barat, ada banyak ritual yang harus dilewa...
-
Bulo, adalah salah satu daerah yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, merupakan kecamatan termuda yang dimiliki oleh kabupaten yang dulu be...
-
Sebut saja ini zi arah tradisi maritim (urgensi museum), yang saya lakukan ke kediaman sang legenda, Kapten Pahlawan Laut di Museum TNI A...
-
Panorama pantai yang hening menggoda, berlatar belakang perbukitan yang menjulang anggun, seolah menghadirkan kesan yang teduh. Tempat yan...
-
Berbagi cerita beberapa hari yang lalu saya mengikuti kegiatan membantu tetangga "Mallele boyang" (mengangkat dan memindahkan r...
-
Pengembangan wisata adalah mutlak membutuhkan fasilitas akomodasi, jika anda berada di kab. Majene provinsi Sulawesi Barat, dan ingin meman...
-
Sulawesi Barat sebagai provinsi yang terbentuk pada tahun 2004, banyak menyimpan potensi wisata yang belum dimaksimalkan dengan baik. Objek...
-
Salah satu teknik olahan kuliner yang memegang prinsip "dibuang sayang" adalah dengan melakukan rekondisi pada sisa makanan, deka...
Labels
Air Terjun
Akomodasi
Alu
Anreapi
Aralle
Arsitektur
Artikel
Banggae
Banggae Timur
Batetangnga
Berita
Binuang
Budaya
Budaya Mandar
Budong-Budong
Bukit
Buku
Bulo
Campalagian
Caving
Figur
Foto
Foto Budaya
Foto Sejarah
Foto Wisata
Gasing
Goa
Gua
Hotel
Kalukku
Kalumpang
Kanang
Karya
Kecantikan
Kegiatan
Kerajaan Binuang
Komunitas
Kuliner
Limboro
Lingkungan
Literasi
Lomba
Luyo
Majene
Makam
Makassar
Malunda
Mamasa
Mambi
Mampie
Mamuju
Mamuju Tengah
Mamuju Utara
Mandar
Obje
Objek Wisata
Opini
Pamboang
Pantai
Pantai Sulbar
Pattae
Penja
Permainan Tradisional
Polewali Mandar
Rebana Mandar
Refleksi
Sandeq
Sandeq Race
Sejarah
Sendana
Seni
Senja
Situs Sejarah
Sulawesi Barat
Sungai
Sungai Mandar
Sutera Mandar
Tapalang
Tapango
Tappalang Barat
Tarian Mandar
Teater
Teluk Mandar
Tinambung
Tokoh
Trip
Tubo Sendana
Ulumanda
Video
Wisata
Wisata Majene
Wisata Mamasa
Wisata Mamuju
Wisata Mamuju Tengah
Wisata Mamuju Utara
Wisata Polewali Mandar
Wisata Polman
Wisma Penginapan
Wonomulyo
No comments: