Komunitas Penggiat Budaya Dan Wisata Mandar - Promosi Budaya, Sejarah, dan Wisata Mandar, Sulawesi Barat
CB Magazine »
Budaya
,
Tokoh
»
Merekam Penjelasan Abdul Muthalib, Tokoh Penyusun Kamus Mandar-Indonesia
Merekam Penjelasan Abdul Muthalib, Tokoh Penyusun Kamus Mandar-Indonesia
Merekam kalimat-kalimat penting yang disampaikan oleh Bapak Abdul
Muthalib (penyusun kamus dan Peneliti Bahasa Mandar) kemarin sore (01 Maret 2015) saat trip Silaturahim Tokoh Intelektual Mandar bersama Komunitas Penggiat Budaya dan Wisata Mandar (Kompa Dansa Mandar wilayah Makassar)
Abdul Muthalib, tokoh Mandar penyusun kamus Mandar-Indonesia |
“Bahasa Mandar berada di jejeran terbawah bahasa-bahasa yang ada di
Sulawesi, orang Mandar saja jika belajar mengaji menggunakan metode
mengeja yang sebenarnya adalah bahasa bugis. Jadi wajar jika orang
Asing menganggap bahwa Mandar itu tidak memiliki kedudukan yang kuat
dalam bahasa mau pun budaya”
Mungkin itulah yang membuat Pak Abdul Muthalib begitu prihatin dengan Mandar waktu itu.
“Kita hanya bisa banyak cerita, kita hanya bisa banyak bicara” katanya
dengan nada tinggi bak seorang mahasiswa muda yang lagi orasi.
“Kita
hidup sangat singkat, saya punya teman seperjuangan hampir sudah tidak
ada lagi yang hidup, saya ingat betul waktu saya masih kanak-kanak,
dibawah penderitaan saya masih ingat, masih ingat sampai sekarang, dan
yang paling tidak saya lupa adalah orang yang pernah menyakiti orang
tua, tidak akan kulupa dan akan kubawa sampai mati”
Guratan
kesedihan dan air mata beliau sewaktu bercerita membuatku begitu
terharu, jelas saja air mataku serasa ingin tumpah saat mendengarkannya.
“Bahasa itu baru di akui eksistensinya kalau dia punya kamus, bahasa
yang tidak punya kamus tidak bisa dijadikan bahasa” kata beliau dengan
nada penegasan.
“Makanya susah sekali kita menemukan orang yang mau
menyusun kamus, karena menyusun kamus itu adalah pekerjaan yang sangat
membosankan, lihat lah sampai saat ini Doktor-doktor kita,
sarjana-sarjana, tapi tidak ada yang bisa menyusun kamus. Baru Pak
Muthalib itu yang mau menyusun kamus, karena saya ditugaskan oleh
Almarhum Pak Ahmad Sahur waktu itu.
Selain itu untuk membuat kamus
harus ada tata bahasa, apa yang akan kita jadikan pedoman kalau tidak
ada tata bahasa.? Harus ada Sastra, maka mujurlah orang Mandar karena
ada Kalindaqdaqnya ” katanya saat menjelasakan waktu pertamakali
meneliti bahasa Mandar.
Beliau juga sempat menjelaskan tentang Campalagian yang dulunya disebut “Tomadio” yang artinya, disitu dia selalu ada.
Kontributor : Muhammad Putra Ardiansyah
Trip KDM Wil. Majene
Tulisan Paling Banyak Dibaca
-
Pantai Lapeo, kec. Campalagian kab. Polewali Mandar pilihan lain daerah tujuan wisata saat berkunjung ke kec. Campalagian, lokasinya tak ...
-
Ditengah gencarnya produk lem modern. Masyarakat suku Mandar memiliki lem yang bersumber dari alam yakni lem yang muncul dari getah pohon...
-
Ritus siklus kehidupan manusia adalah hal yang menarik untuk disaksikan di suku Mandar, Sulawesi Barat, ada banyak ritual yang harus dilewa...
-
Bulo, adalah salah satu daerah yang ada di Kabupaten Polewali Mandar, merupakan kecamatan termuda yang dimiliki oleh kabupaten yang dulu be...
-
Sebut saja ini zi arah tradisi maritim (urgensi museum), yang saya lakukan ke kediaman sang legenda, Kapten Pahlawan Laut di Museum TNI A...
-
Panorama pantai yang hening menggoda, berlatar belakang perbukitan yang menjulang anggun, seolah menghadirkan kesan yang teduh. Tempat yan...
-
Berbagi cerita beberapa hari yang lalu saya mengikuti kegiatan membantu tetangga "Mallele boyang" (mengangkat dan memindahkan r...
-
Pengembangan wisata adalah mutlak membutuhkan fasilitas akomodasi, jika anda berada di kab. Majene provinsi Sulawesi Barat, dan ingin meman...
-
Sulawesi Barat sebagai provinsi yang terbentuk pada tahun 2004, banyak menyimpan potensi wisata yang belum dimaksimalkan dengan baik. Objek...
-
Salah satu teknik olahan kuliner yang memegang prinsip "dibuang sayang" adalah dengan melakukan rekondisi pada sisa makanan, deka...
Labels
Air Terjun
Akomodasi
Alu
Anreapi
Aralle
Arsitektur
Artikel
Banggae
Banggae Timur
Batetangnga
Berita
Binuang
Budaya
Budaya Mandar
Budong-Budong
Bukit
Buku
Bulo
Campalagian
Caving
Figur
Foto
Foto Budaya
Foto Sejarah
Foto Wisata
Gasing
Goa
Gua
Hotel
Kalukku
Kalumpang
Kanang
Karya
Kecantikan
Kegiatan
Kerajaan Binuang
Komunitas
Kuliner
Limboro
Lingkungan
Literasi
Lomba
Luyo
Majene
Makam
Makassar
Malunda
Mamasa
Mambi
Mampie
Mamuju
Mamuju Tengah
Mamuju Utara
Mandar
Obje
Objek Wisata
Opini
Pamboang
Pantai
Pantai Sulbar
Pattae
Penja
Permainan Tradisional
Polewali Mandar
Rebana Mandar
Refleksi
Sandeq
Sandeq Race
Sejarah
Sendana
Seni
Senja
Situs Sejarah
Sulawesi Barat
Sungai
Sungai Mandar
Sutera Mandar
Tapalang
Tapango
Tappalang Barat
Tarian Mandar
Teater
Teluk Mandar
Tinambung
Tokoh
Trip
Tubo Sendana
Ulumanda
Video
Wisata
Wisata Majene
Wisata Mamasa
Wisata Mamuju
Wisata Mamuju Tengah
Wisata Mamuju Utara
Wisata Polewali Mandar
Wisata Polman
Wisma Penginapan
Wonomulyo
No comments: