Saturday 18 November 2017

Ragam Potret Budaya Dalam Buku " Meneropong Prospek & Transformasi Pariwisata Budaya Majene Jilid 3"

Buku-buku yang merekam tentang keragaman budaya di Sulawesi Barat cukup banyak, salah satunya adalah buku ini, dengan judul "Meneropong Prospek & Transformasi Pariwisata Budaya Majene" karangan  Fahmi Massiara, Abd. Rahman, dan Abd. Rimba. Saat ini penulis pertama memegang jabatan sebagai Bupati di kabupaten Majene. 

Buku ini secara singkat mendeskripsikan secara rinci dan jelas serta sistematis mengenai potensi objek wisata budaya yang ada dan bertumbuh di kabupaten Majene, Sulawesi Barat seperti messawe saeyyang pattuqduq, adat istiadat perkawinan Mandar, tradisi parrawana Mandar, tradisi kerajinan tenun dan budaya sarung sutra Mandar dll.

buku-meneropong-prospek-dan-transformasi-pariwisata-budaya-majene
Buku Meneropong Prospek dan Transformasi Pariwisata Budaya Majene Jilid 3, karangan Fahmi Massiara, Abd Rahman dan Abd. Rimba (Foto : Arham)
Buku yang mungkin pantas Anda miliki jika ingin menyelami kekayaan budaya suku Mandar, suku yang dominan menghuni kabupaten Majene. Buku ini layaknya katalog yang menyajikan daftar wisata budaya yang potensial untuk dikunjungi. Untuk memudahkan menandai atraksi budaya apa saja yang menarik dan kemungkinan berada di daftar kunjungan wisata Anda saat berada di Majene. 

Selain potensi wisata sejarah, maka wisata budaya juga punya kans besar menjadi alasan berkunjung ke Majene, ada ragam tradisi dan budaya masyarakat setempat yang masih lestari dan dilakukan selama beberapa generasi misalnya tradisi menunggangi kuda menari setelah khatam Alquran, biasanya akan banyak ditemukan saat mendekat perayaan Maulid. Kadang pula ditunjukkan saat resepsi pernikahan sebagai acara pelengkap. 

Jika ingin melihat banyak potret budaya, maka ikutilah ritus kehidupan orang-orang Mandar, dari kelahiran, pernikahan hingga kematian, masih ada tradisi kental yang berlangsung di kab. Majene, walaupun juga tak terlepas dari pengaruh modernisasi dan globalisasi yang perlahan dan pasti mengurangi tradisi-tradisi lokal yang ada. 

Kontributor :
Teks : Arham, Muhammad Tom Andari
Foto : Arham

No comments:

Post a Comment